Soul

Tahun Baru ala Muslim: Fokus Ibadah dan Refleksi Diri

Jakarta (KABARIN) - Buat banyak orang, pergantian tahun identik dengan pesta, kembang api, dan begadang semalaman. Namun bagi seorang Muslim, momen ini bisa dipandang berbeda dan lebih bermakna.

Tahun baru bisa menjadi waktu yang tepat untuk introspeksi diri, mengevaluasi niat, dan merancang langkah hidup yang lebih positif ke depan. Dengan mengisi malam pergantian tahun dengan aktivitas yang bermanfaat dan bernilai ibadah, momen ini bisa dilewati dengan lebih tenang dan khidmat.

Pandangan Islam terhadap Tahun Baru Masehi

Perlu diketahui, perayaan tahun baru Masehi bukan bagian dari tradisi Islam karena berasal dari budaya non-Muslim. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk meninggalkan kebiasaan perayaan dari kaum non-Muslim, terutama yang dilakukan secara rutin setiap tahun.

Hadits shahih dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa ketika Rasulullah tiba di Madinah, penduduk setempat punya dua hari khusus untuk bersenang-senang yang berasal dari masa Jahiliyyah. Rasulullah bersabda bahwa Allah menggantikan dua hari tersebut dengan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Hal ini menegaskan bahwa Islam memiliki hari raya sendiri, sehingga tidak perlu meniru tradisi dari budaya lain.

Petunjuk Al Quran tentang sikap seorang Muslim

Al Quran menekankan karakter ‘Ibadur Rahman, yaitu mereka yang menjaga kehormatan diri ketika bertemu dengan orang yang melakukan perbuatan sia-sia atau merugikan. QS. Al-Furqan ayat 72 menyebutkan:

وَٱلَّذِينَ لَا يَشۡهَدُونَ ٱلزُّورَ وَإِذَا مَرُّواْ بِٱللَّغۡوِ مَرُّواْ كِرَامٗا

Beberapa ulama menafsirkan kata az-zuur sebagai hari-hari besar atau perayaan kaum musyrikin. Dengan begitu, seorang Muslim dianjurkan untuk tidak ikut memeriahkan acara tersebut, termasuk membeli terompet atau atribut lain.

Sikap positif Muslim menyambut pergantian tahun

Meski tidak merayakan tahun baru Masehi, umat Muslim bisa memanfaatkan momen pergantian tahun untuk berbagai kegiatan bermanfaat dan bernilai ibadah:

1. Introspeksi diri

Evaluasi amal dan perilaku selama setahun, sadari kekurangan, dan buat tekad untuk memperbaiki diri ke depan.

2. Memperbanyak doa dan zikir

Isi waktu dengan doa, zikir, istighfar, memohon ampunan, perlindungan, dan keberkahan dalam tahun baru.

3. Shalat malam

Menghidupkan malam dengan shalat tahajud di rumah atau masjid sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

4. Membaca dan merenungi Al Quran

Perbanyak interaksi dengan Al Quran melalui tadarus dan refleksi maknanya sebagai pedoman hidup.

5. Mengikuti pengajian atau tausiyah

Hadiri majelis ilmu, pengajian, atau ceramah untuk menambah wawasan dan memperkuat iman.

6. Bersedekah dan berbuat kebaikan

Berikan sedekah kepada yang membutuhkan sebagai wujud syukur dan kepedulian sosial.

7. Aktivitas bermanfaat lainnya

Daripada begadang tanpa tujuan, isi malam dengan menulis rencana kebaikan, mempererat silaturahmi, atau kegiatan produktif lain yang sesuai syariat.

Dengan memfokuskan pergantian tahun pada ibadah, introspeksi, dan amal baik, tahun baru bagi seorang Muslim bisa jadi momen refleksi yang lebih bermakna dan membawa berkah.

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: